Sejarah LIGA CHAMPION ASIA
Awalnya bernama Kejuaraan Klub Asia (Asian Club Championship), turnamen ini dimulai pada tahun 1967 dengan hanya delapan tim. Turnamen ini kemudian dihentikan sejak tahun 1971 namun diselenggarakan kembali mulai tahun 1986 dengan nama Piala Champions Asia (Asian Champions Cup). Hanya tim-tim juara liga domestik saja yang boleh mengikuti turnamen ini, sedangkan juara piala liga bermain di Piala Winners Asia Pemenang kedua turnamen tersebut kemudian diadu pada Piala Super AsiaSejak musim 2002/03 Piala Champions Asia dan Piala Winners Asia digabung menjadi satu dan namanya pun kembali berganti menjadi Liga Champions Asia. Pada musim pertama, sejumlah 16 klub berpartisipasi dalam babak akhir. Musim 2003/04 dibatalkan akibat virus SARS dan Perang Irak Pada tahun 2004 turnamen ini diluncurkan kembali dengan 28 klub dari 14 negara.
Tujuh klub telah menjuarai turnamen ini dua kali; Al-Ittihad, Suwon Samsung Bluewings Pohang Steelers, Al-Hilal, Maccabi Tel-Aviv, Thai Farmers Bank dan Esteghlal Kini Pohang Steelers menjadi satu-satunya klub yang telah menjuarai turnamen ini sebanyak tiga kali setelah mengalahkan Al-Ittihad 1-0 pada musim 2009.
Pada tahun 2009, turnamen ini mulai menggunakan format baru di mana jumlah tim peserta bertambah menjadi 32 tim dan hadiah diperbanyak. Total hadiah yang diperebutkan berjumlah US$14 juta – sang juara memperoleh US$1,5 juta ditambah hadiah dari babak-babak sebelumnya.
Aturan
Kualifikasi
Peringkat penilaian akhir AFC untuk musim 2009–2012
Kualifikasi pada turnamen ini ditentukan dengan Peringkat Penilaian Akhir AFC.[9] Penilaian ini dilakukan oleh komite AFC Pro-League selama 2006–2008 dengan meninjau berbagai aspek yaitu kompetitivitas, profesionalisme, pemasaran, dan kondisi keuangan liga serta klub peserta liga itu.[9] Sebuah liga maksimum memiliki 4 wakil di turnamen ini tetapi tidak lebih dari sepertiga jumlah klub yang bertanding pada liga tersebut, dibulatkan ke bawah.[9] Beberapa liga harus mengirimkan wakil yang akan mengikuti pertandingan playoffs kualifikasi dahulu.[9] Finalis Piala AFC juga mendapatkan hak untuk mengikuti pertandingan playoff kualifikasi dengan syarat liga mereka memenuhi syarat Liga Champions AFC.[9]Peringkat penilaian baru seharusnya selesai pada November 2010, dengan maksud penilaian diperbarui sekali dalam dua tahun.[10] Setelah menyadari kriteria penilaian baru yang sulit diimplementasikan saat ini, AFC memutuskan untuk mempertahankan penilaian yang saat ini digunakan hingga musim 2012 dan menunda pengeluaran peringat baru hingga November 2011. Peringkat baru tersebut akan mulai digunakan pada musim 2013.[11]
Peringkat Penilaian Akhir AFC untuk musim 2009–2012 [9]
|
|
** Satu dari klub Liga Korea Selatan, Gwangju Sangmu, tidak dapat mengikuti Liga Champions AFC karena bukan merupakan entitas komersial dan pemain-pemainnya tidak dikontrak secara profesional.[11]
Finalis Piala AFC musim sebelumnya akan berpartisipasi mulai babak play-off, dengan syarat harus memenuhi kriteria Liga Champion.] Format
Play-off kualifikasi
8 tim, 2 babak sistem gugur, 1 pertandingan, berbasis regional, 2 pemenang menuju penyisihan grup.Penyisihan grup
32 klub dibagi ke dalam 8 grup yang masing-masing berisi 4 klub, yang berbasis regional, klub Asia Barat ditempatkan pada grup A sampai grup D, sedangkan Asia Timur grup E sampai grup H. Setiap klub bertanding dengan tim lain dalam grup yang sama sebanyak 2 kali, sehingga total pertandingan yang dimainkan sebuah klub adalah 6. Klub mendapat 3 poin untuk sebuah kemenangan, 1 poin untuk sebuah seri, dan 0 poin untuk sebuah kekalahan. Peringkat klub dalam grup ditentukan berdasarkan:- Poin
- Selisih gol antara klub
- Jumlah gol antara klub
- Selisih gol dalam grup
- Jumlah gol dalam grup
Perdelapan final
Juara grup melawan juara kedua grup, sistem gugur 1 pertandingan, berbasis regional, 8 pemenang menuju babak perempat final.Perempat final dan semi final
8 klub akan dipasangkan secara acak; namun mulai musim 2010,[13] klub dari negara yang sama tidak dapat bertemu pada babak perempat final. Babak perempat final dan semifinal dilakukan dalam 2 pertandingan -kandang dan tandang- dimana agregat gol menentukan pemenangnya. Jika agregat gol tidak dapat menentukan pemenangnya, aturan gol tandang digunakan. Jika masih seimbang, pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu, dimana aturan gol tandang tetap berlaku. Jika masih seimbang, pertandingan dilanjutkan ke adu penaltiFinal
Satu pertandingan di tempat netral. Jika seri, perpanjangan waktu dan adu penalti akan digunakan untuk menentukan pemenang.Keikutsertaan asosiasi
Asosiasi | Jumlah tim | ||||||||
2002/03 | 2004 | 2005 | 2006 | 2007 | 2008 | 2009 | 2010 | ||
Asia Timur | |||||||||
– | – | – | – | 2 | 2 | 2 | 2 | ||
2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 4 | 4 | ||
0 | 2 | 2 | 0 | 2 | 0 | 1 | 1 | ||
2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 3 | 4 | 4 | ||
2 | 2 | 2 | 2 | 3 | 2 | 4 | 4 | ||
0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 1 | 1 | ||
2 | 2 | 2 | 0 | 1 | 2 | 0 | 0 | ||
0 | 2 | 2 | 2 | 1 | 2 | 0 | 0 | ||
Total | 8 | 12 | 12 | 8 | 13 | 13 | 16 | 16 | |
Asia Barat | |||||||||
0 | 2 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | ||
0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | ||
2 | 2 | 2 | 2 | 1 | 2 | 4 | 4 | ||
1 | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 0 | 0 | ||
0 | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 0 | 0 | ||
1 | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | ||
1 | 2 | 3 | 3 | 2 | 2 | 4 | 4 | ||
0 | 0 | 2 | 2 | 2 | 2 | 0 | 0 | ||
1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | ||
1 | 3 | 2 | 2 | 2 | 2 | 4 | 4 | ||
1 | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | ||
Total | 8 | 17 | 17 | 17 | 15 | 16 | 16 | 16 | |
Total | |||||||||
16 | 29 | 29 | 25 | 28 | 29 | 32 | 32 |
Wakil-wakil Indonesia
Kejuaraan Klub Asia (1967-1970)
- 1970 - PSMS Medan (semifinalis/juara ke-4 setelah kalah 1-0 dari Homenetmen Lebanon)
Piala Champions Asia (1986-2002)
- 1985/86 - Tiga Berlian (semifinalis/ juara tiga setelah mengalahkan Al Ittihad Aleppo, Suriah)
- 1986/87 - Tiga Berlian (tidak lolos ke babak semifinal)
- 1987/88 - Tiga Berlian (tidak lolos dari babak kualifikasi/gagal masuk ke semifinal)
- 1988/89 - Niac Mitra (tidak lolos dari babak kualifikasi/gagal masuk ke semifinal)
- 1989/90 - Pelita Jaya (sampai babak semifinalis, babak semifinal ini sampai melibatkan 7 tim, juara grup langsung berhadapan untuk merebut juara)
- 1990/91 - Pelita Jaya (semifinalis/ dengan menempati juara ke empat setelah kalah adu penalti dari April 25 Pyongyang, Korut)
- 1991/92 - Pelita Jaya (hanya sampai babak pertama karena dihukum oleh AFC setelah terlibat keributan saat melawan Geylang International Singapura)
- 1992/93 - Arseto Solo (Lolos hingga babak 7 besar)
- 1993/94 - Arema Malang (tidak lolos ke babak 6 besar setelah kalah agregat 3-6 dari Thai Farmers Bank Thailand)
- 1994/95 - Pelita Jaya (tidak lolos ke babak perempatfinal setelah kalah agregat 1-5 dari Ilhwa Chunma Korsel)
- 1995/96 - Persib Bandung (berhasil lolos ke perempatfinal Liga Champions Asia)
- 1996/97 - PSM Makassar (hanya sampai putaran I setelah kalah agregat 1-4 dari Pohang Atoms Korsel)
- 1997/98 - Persebaya Surabaya (hanya sampai putaran I setelah kalah agregat 2-6 dari Ulsar Hyundai Horang-i Korsel)
- 1998/99 - tidak ada wakil karena Liga Indonesia 1997/98 dihentikan
- 1999/00 - PSIS Semarang (hanya sampai putaran I setelah kalah agregat 4-9 dari Suwon Samsung Bluewings Korsel)
- 2000/01 - PSM Makassar (sampai ke babak perempatfinal)
- 2001/02 - Persija Jakarta (hanya sampai putaran I setelah kalah 4-1 oleh Kashima Antlers di Jepang)
Liga Champions AFC (2002/2003-sekarang)
- 2002/03 - Persita Tangerang & Petrokimia Putra (sama-sama gagal masuk ke babak IV kualifikasi. Petrokimia kalah agregat 4-6 dari Shanghai Shenhua China, sedangkan Persita kalah agregat 1-0 dari Osotspa FC Thailand)
- 2004 - Persik Kediri & PSM Makassar (Persik & PSM hanya sampai babak penyisihan masing-masing menempati urutan ke-3 dan ke-4)
- 2005 - Persebaya Surabaya & PSM Makassar (Persebaya & PSM hanya sampai babak penyisihan mereka sama-sama menempati urutan ke-3)
- 2006 - Persipura Jayapura & Arema Malang (keduanya dicoret karena terlambat mendaftarkan pemain)
- 2007 - Persik Kediri & Arema Malang (hanya sampai babak penyisihan mereka sama-sama menempati urutan ke-3)
- 2008 - tidak ada wakil karena Liga Indonesia 2007 terlambat diselesaikan[14]
- 2009 - Sriwijaya FC & PSMS Medan (Sriwijaya FC hanya sampai babak penyisihan dengan menempati urutan ke-4 sedangkan PSMS Medan gagal masuk ke Liga Champions karena di babak play off kalah 2-1 dari Singapore Armed Forces FC di Singapura sehingga PSMS Medan hanya bisa bertanding di level AFC Cup)
- 2010 - Persipura Jayapura (Juara Indonesia Super League 08/09) & Sriwijaya FC Palembang (Juara Piala Indonesia 08/09) (Persipura Jayapura hanya sampai babak penyisihan dengan menempati urutan ke-4 karena hanya menang sekali dari 6 pertandingan sedangkan Sriwijaya FC gagal masuk ke Liga Champions karena di babak play off kalah 3-1 dari Singapore Armed Forces FC di Singapura sehingga Sriwijaya FC hanya bisa bertanding di level AFC Cup.
Final Liga Champions Asia
[ Liga Champions AFC
Final satu pertandingan (2009–kini)
Musim | Pemenang | Skor | Runner-up | Tempat |
2010 (Detil) | Seongnam Ilhwa Chunma ( Korea Selatan) | 3–1 | Zob Ahan FC | Stadion Nasional, Tokyo ( Jepang) |
2009 (Detil) | Pohang Steelers ( Korea Selatan) | 2–1 | Al-Ittihad ( Arab Saudi) | Stadion Nasional, Tokyo ( Jepang) |
Final dua leg (2003–2008)
Musim | Tim Kandang | Skor | Tim Tandang | Tempat |
2008 (Detil) | Gamba Osaka ( Jepang) | 3–0 | Adelaide United ( Australia) | Stadion Pamera1970, Osaka |
Adelaide United ( Australia) | 0–2 | Gamba Osaka ( Jepang) | Stadion Hindmarsh, Adelaide | |
Gamba Osaka memenangi Liga Champions AFC 2008 dengan keunggulan aggregat 5–0 | ||||
2007 (Detil) | Sepahan ( Iran) | 1–1 | Urawa Red Diamonds ( Jepang) | Stadion Foolad Shahr, Isfahan |
Urawa Red Diamonds ( Jepang) | 2–0 | Sepahan ( Iran) | Stadion Saitama, Saitama | |
Urawa Red Diamonds memenangi Liga Champions AFC 2007 dengan keunggulan aggregat 3–1 | ||||
2006 (Detil) | Jeonbuk Hyundai Motors ( Korea Selatan) | 2–0 | Al-Karamah ( Suriah) | Stadion Piala Dunia, Jeonju |
Al-Karamah ( Suriah) | 2–1 | Jeonbuk Hyund Motors ( Korea Selatan) | Stadion Khaled bin Walid, Homs | |
Jeonbuk Hyundai Motors memenangi Liga Champions AFC 2006 dengan keunggulan aggregat 3–2 | ||||
2005 (Detil) | Al-Ain ( Uni Emirat Arab) | 1–1 | Al-Ittihad ( Arab Saudi) | Stadion Tahnoun bin Mohammed, Al Ain |
Al-Ittihad ( Arab Saudi) | 4–2 | Al-Ain ( Uni Emirat Arab | Stadion Pangeran Abdullah al-Faisal, Jeddah | |
Al-Ittihad memenangi Liga Champions AFC 2005 dengan keunggulan aggregat 5–3 | ||||
2004 (Detil) | Al-Ittihad ( Arab SauDi) | 1–3 | Seongnam Ilhwa Chunma ( Korea Selatan) | Stadion Pangeran Abdullah al-Faisal, Jeddah |
Seongnam Ilhwa Chunma ( Korea Selatan) | 0–5 | Al-Ittihad ( Arab Saudi) | Kompleks Olahraga Tancheon, Seongnam | |
Al-Ittihad memenangi Liga Champions AFC 2004 dengan keunggulan aggregat 6–3 | ||||
2003 (Detil) | Al-Ain ( Uni Emirat Arab) | 2–0 | BEC Tero Sasana ( Thailand) | Stadion Tahnoun bin Mohammed, Al Ain |
BEC Tero Sasana ( Thailand) | 1–0 | Al-Ain ( Uni Emirat Arab) | Stadion Rajamangala, Bangkok | |
Al-Ain memenangi Liga Champions AFC 2003 dengan keunggulan aggregat 2–1 |
Kejuaraan Klub Asia (1985-2002)
Season | Winner | Skor | Runner-up | Venue |
2001–2002 (Detil) | Suwon Samsung Bluewings ( Korea Selatan) | 0–0 (4–2 PSO) | Anyang LG Cheetahs ( Korea Selatan) | Stadion Azadi, Teheran ( Iran) |
2000–2001 (Detil) | Suwon Samsung Bluewings ( Korea Selatan) | 1–0 | Júbilo Iwata ( Jepang) | Stadion Piala Dunia, Suwon ( Korea Selatan) |
1999–2000 (Detil) | Al-Hilal ( Arab Saudi) | 3–2 | Júbilo Iwata ( Jepang) | Stadion Raja Fahd, Riyadh ( Arab Saudi) |
1998–1999 (Detil) | Júbilo Iwata ( Jepang) | 2–1 | Esteghlal ( Iran) | Stadion Azadi, Teheran ( Iran) |
1997–1998 (Detil) | Pohang Steelers ( Korea Selatan) | 0–0 (6–5 PSO) | Dalian Wanda ( Republik Rakyat Cina) | Stdn. Hong Kong, Hong Kong ( Hong Kong) |
1996–1997 (Detil) | Pohang Steelers ( Korea Selatan) | 2–1 | Cheonan Ilhwa Chunma ( Korea Selatan) | Stdn. Merdeka, Kuala Lumpur ( Malaysia) |
1995–1996 (Detil) | Seongnam Ilhwa Chunma ( Korea Selatan) | 1–0 | Al-Nassr ( Arab Saudi) | Stadion Raja Fahd, Riyadh ( Arab Saudi) |
1994–1995 (Detil) | Thai Farmers Bank ( Thailand) | 1–0 | Al-Arabi ( Qatar) | Std. Suphachalasai, Bangkok ( Thailand) |
1993–1994 (Detil) | Thai Farmers Bank ( Thailand) | 2–1 | Oman Club ( Oman) | Bangkok ( Thailand) |
1992–1993 (Detil) | PAS Teheran ( Iran) | 1–0 | Al-Shabab ( Arab Saudi) | Bahrain |
1991–1992 (Detil) | Al-Hilal ( Arab Saudi) | 1–1 (4–3 PSO) | Esteghlal ( Iran) | Doha ( Qatar) |
1990–1991 (Detil) | Esteghlal ( Iran) | 2–1 | Liaoning FC ( Republik Rakyat Cina) | Std. Bangabandhu, Dhaka ( Bangladesh) |
1989–1990 (Detil) | Liaoning FC ( Republik Rakyat Cina) | 3–2 (aggregat) | Nissan FC ( Jepang) | Final Dua Leg |
1988–1989 (Detil) | Al-Sadd ( Qatar) | 3–3 (aggregat, AGR) | Final Dua Leg | |
1987–1988 (Detil) | Yomiuri FC ( Jepang) | WOa | Al-Hilal ( Arab Saudi) | Final Dua Leg |
1986–1987 (Detil) | Furukawa Electric ( Jepang) | b | Al-Hilal ( Arab Saudi) | Riyadh ( Arab Saudi) |
1985–1986 (Detil) | Daewoo Royals ( Korea Selatan) | 3–1 | Al-Ahli ( Arab Saudi) | Jeddah ( Arab Saudi) |
Turnamen Kejuaraan Juara Klub Asia (1967–1972)
Musim | Pemenang | Skor | Runner-up | Tempat |
1971 (Detil) | Maccabi Tel Aviv ( Israel) | 2–0 (WO) c | Stdn. Suphachalasai, Bangkok ( Thailand) | |
1970 (Detil) | 2–1 | Hapoel Tel Aviv ( Israel) | ||
1969 (Detil) | Maccabi Tel Aviv ( Israel) | 1–0 | Yangzee FC ( Korea Selatan) | Stdn. Suphachalasai Bangkok ( Thailand) |
1967 (Detil) | Hapoel Tel Aviv ( Israel | 2–1 | Selangor FA ( Malaysia) | Stdn. Suphachalasai, Bangkok ( Thailand) |
Catatan
- Catatan a: Yomiuri FC dinyatakan sebagai juara edisi tersebut, setelah Al-Hilal menyatakan keberatan atas penunjukkan ofisial pertandingan pada pertandingan leg pertama, dan menolak untuk bertanding pada pertandingan leg kedua.
- Catatan b: Penentuan juara ditentukan melalui babak final yang terdiri atas 4 tim, dengan menggunakan sistem round-robin.
- Catatan c: Maccabi Tel Aviv dinyatakan sebagai juara edisi tersebut, setelah Al-Shorta menolak untuk bertanding pada pertandingan final karena alasan politik.
0 komentar:
Posting Komentar